State adalah
kondisi mental, emosional, dan kognitif seseorang dalam suatu waktu. State terbentuk seiring interaksi kita
dengan dunia. State kemudian kembali
menjadi feedback yang mempengaruhi
interaksi kita dengan dunia.
State seperti
kacamata, yang akan menjadi salah satu penentu bagaimana “warna” dunia yang
Anda lihat. Saat Anda memakai kacamata hitam maka dunia akan tampak gelap,
tetapi saat Anda memakai kacamata merah, maka dunia akan tampak kemerahan,
begitu seterusnya.
Bagaimana seseorang melakukan penilaian terhadap sesuatu,
bagaimana kualitas keputusan yang diambil serta bagaimana sikap dan perilaku
seseorang akan ditentukan oleh state
orang bersangkutan, pada waktu itu. Sederhananya, saat seseorang sedang good mood, dunia akan dinilainya dengan
positif, semua orang jadi tampak menyenangkan, hal-hal yang terjadi dimaknai
secara positif. Sementara itu, saat seseorang sedang berada dalam state negatif atau bad mood, dunia jadi tampak menyedihkan atau menyeramkan, orang
yang berinteraksi dengan Anda jadi dinilai menyebalkan dan membuat Anda semakin
emosional, serta hal-hal yang terjadi akan dimaknai dengan frame atau cara pikir yang negatif. Kejadian, orang, atau hal-hal
apapun bisa dinilai positif oleh orang yang sedang berada dalam state positif dan dinilai negatif oleh
orang yang sedang dalam state negatif.
*** Efvy in Refleksi Diri ***
No comments:
Post a Comment
Give Your Comments.