Monday, December 28, 2015

Sekarang Jam Berapa Ya?

Selama ini kita sering dipusingkan, sebenarnya waktu yang tepat pada daerah atau lokasi kita, "pukul" berapakah saat ini?
 Apalagi bagi kita yang memiliki beberapa buah jam, mulai dari jam dinding di rumah, jam tangan, jam HP, jam di kantor. Masing-masing menunjukkan waktu yang berbeda-beda.
Lalu yang manakah yang benar???

Umumnya kita akan menggunakan patokan jam dari stasiun TV, masalahnya tiap stasiun TV juga menggunakan jam yang berbeda-beda.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda bisa membuka http://time.kim.lipi.go.id/
yang menampilkan waktu untuk standar nasional.

<iframe src="http://free.timeanddate.com/clock/i4zzjhe7/n108/tlid38/fn12/fs18/fcfff/tc22d/ftb/bls0/brs0/bts4/btc00b/tt0/th1/ta1" frameborder="0" width="437" height="26"></iframe>

Monday, November 30, 2015

Membangun Momentum

Sebuah kerikil yang bergerak dengan kecepatan meteor lebih berbahaya daripada sebuah gunung yang malas.

Bila Anda memiliki momentum, Anda akan berdampak, Anda akan berpengaruh. Anda tahu bahwa Anda harus menyebabkan sesuatu yang berarti bagi lingkungan Anda. Semakin banyak yang Anda lakukan dan semakin baik Anda melakukannya; akan semakin kuat momentum dari hasil Anda dalam menyebabkan tercapainya hasil Anda berikutnya.

Bila Anda memiliki momentum, hasil-hasil Anda berikutnya akan menjadi semakin besar. Tetapi sebagian dari kita juga menyadari bahwa hasil yang selama ini kita capai belum cukup. Dan tidak ada tanda-tanda bahwa yang kita inginkan selama ini, akan tercapai dengan apa yang kita lakukan sekarang.

Apakah yang sedang Anda kerjakan sekarang akan memungkinkan Anda mencapai cita-cita Anda?
Apakah pekerjaan Anda sekarang akan menjadikan Anda seseorang yang Anda cita-citakan?

Bila jawaban dari dua pertanyaan di atas adalah "tidak" maka hal apakah yang demikian kuat menahan Anda untuk tetap berada dalam keadaan seperti sekarang, dan tetap melakukan yang sedang Anda lakukan?

Tidak ada seorang pun yang senang melihat kemiripan dirinya dengan seekor kura-kura yang lamban. Tetapi jangan khawatir, kita bukan dan tidak mungkin mirip kura-kura. Dari jauh pun kita akan selalu terlihat seperti seekor rusa dengan otot-otot kaki yang memiliki daya ledak yang hebat. Yang harus kita khawatirkan adalah rusa-rusa yang BERPERILAKU seperti kura-kura.


Tuesday, May 12, 2015

Dua Macam Perbuatan Manusia

Ibnu Bajjah lahir di Saragossa pada perempatan akhir abad V Hijriah dan wafat di Fez (Maroko) pada tahun 533 H/1138 M, dengan nama panjang Abu Bakar Muhammad Ibnu Yahya Ibnu Bajjah membagi perbuatan manusia kepada dua macam.

Yang pertama, perbuatan manusiawi, yaitu perbuatan yang didorong oleh kehendak/kemauan yang dihasilkan oleh pertimbangan pemikiran. Kedua, perbuatan hewani, yaitu perbuatan instingtif sebagaimana terdapat pada hewan, muncul karena dorongan insting, dan bukan dorongan pemikiran. Sebagai contoh, ketika seseorang terantuk batu di jalanan, lalu dihancurkannya batu itu karena ia terluka, maka perbuatan itu bisa dikategorikan sebagai perbuatan hewani/instingtif. Akan tetapi, bila penghancurannya berdasarkan pertimbangan agar batu tersebut tidak lagi melukai para pejalan kaki, maka perbuatan tersebut tergolong perbuatan manusiawi.

Menurut Ibnu Bajjah, seseorang haruslah menata dirinya dengan menundukkan potensi hewaninya pada kemauan akal. Jika sebaliknya yang terjadi, maka ia lebih rendah dari binatang. Binatang lebih mulia karena perilakunya selalu tunduk pada tabiat hewaninya. Sedang orang tersebut tidak tunduk pada tabiat manusiawinya. Bahkan, dalam kondisi demikian, akal yang terdapat dalam dirinya bisa menjadi alat untuk memperbesar kejahatan, sehingga ia menjadi jauh lebih berbahaya dari pada hewan.

Perilaku manusia tak pernah lepas dari apa yang dinamakan tujuan. Ada berbagai macam tujuan yang selalu menjadi arah perbuatan. Secara garis besar, tujuan tersebut terbagi ke dalam tujuan jasmani dan ruhani. Yang pertama, misalnya, makan dan minum, berpakaian, membangun rumah sebagai tempat tinggal dan seterusnya. Sedangkan poin kedua meliputi (1) perbuatan memakai gaun yang indah dan serasi, yang menimbulkan kenikmatan pada indera batin; (2) perbuatan yang menimbulkan kenikmatan pada daya khayal, seperti melengkapi diri dengan persenjataan, tapi bukan diwaktu perang; (3) perbuatan berhimpun sesam orang-orang yang saling bersimpati, atau sesama pemain yang menghasilkan kegembiraan ruhani tertentu; dan (4) perbuatan yang bertujuan mengaktualkan kesempurnaan daya pikiran, misalnya mempelajari suatu pengetahuan demi pengetahuan, bukan demi uang atau lainnya.


*** Efvy, just for Sharing ***
Sumber: Filsafat Islam, buat yang pengen tahu.

Thursday, April 30, 2015

Sedikit Sejarah Mengenai Logika

Logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah.

Aristoteles pernah meninggalkan enam buah buku yang oleh murid-muridnya diberi nama Organon. Theoprostus mengembangkan logika Aristoteles, sedangkan kaum Stoa mengajukan bentuk-bentuk berpikir yang sistematis. Buku-buku inilah yang menjadi dasar Logika Tradisional.

Pada masa penerjemahan ilmu-ilmu Yunani ke dalam dunia Arab yang dimulai pada abad ke II Hijriah. Logika merupakan bagian yang amat menarik minat kaum Muslimin. Selanjutnya logika dipelajari secara meriah dalam kalangan luas, menimbulkan pelbagai pendapat dalam hubungannya dengan masalah agama. Ibnu Salih dan Imam Nawawi menghukumi haram mempelajari Mantiq sampai mendalam. Al-Gazali menganjurkan dan menganggap baik, sedangkan Jumhur Ulama membolehkan bagi orang-orang yang cukup akalnya dan kokoh imannya.

Pada abad XIII sampai dengan abad XV tampillan Petrus Hispanus, Roger Bacon, Raymundus Lullus dan Wilhem Ocham mengetengahkan logika yang berbeda sekali dengan metode Aristoteles yang kemudian dikenal dengan Logika Modern. Raymundus Lullus mengemukakan metode baru logika yang disebut Ars Magna, semacam aljabar pengertian dengan maksud membuktikan kebenaran-kebenaran tertinggi.


*** Efvy, Just for sharing ***
Sumber: Logika, Mundiri, Rajawali Pers, 2011

Tuesday, April 21, 2015

Gadis Buta

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu, yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu.Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu,”Sayaaaang, sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnyaitu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”Gadis itu menangis dan menyadari kebodohannya, betapa besar pengorbanan kekasihnya selama ini tapi kekasihnya telah pergi dengan membawa luka dihati.

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.



*** Efvy just for sharing ***
N.B.: Cerita dari teman

Sunday, April 19, 2015

Sugestopedia

Sugestopedia merupakan konsep dari Dr. Georgi Lozanov yang mengajarkan kepada kita pentingnya sugesti-positif sebelum seseorang berani mencoba melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukannya. Kita harus yakin lebih dahulu bahwa diri kita hebat, diri kita mampu, dan diri kita bisa! Ada banyak potensi yang kita simpan di dalam diri kita. Ada kemungkinan berbagai potensi itu tidak mau muncul karena kita tidak tahu cara memunculkannya. Lewat sugesti, insya Allah, kita bisa didorong untuk berikhtiar habis-habisan dalam upaya memunculkan potensi kita.

Menurut Lozanow, sebagai landasan yang paling dasar suggestopedia adalah suggestology, yakni suatu konsep yang menyuguhkan suatu pandangan bahwa manusia bisa diarahkan untuk melakukan sesuatu dengan memberikannya sugesti. Sebagai seorang dokter, psikoterapis, dan ahli fisika, Lozanov percaya bahwa teknik-teknik releksasi (persantaian) dan konsentrasi akan menolong seseorang untuk membuka sumber-sumber bawah sadar mereka.

Dengan memberi sugesti yang positif pada diri kita maka kita akan dapat berpikir positif, serta membangun self image yang positif. Alhasil, kita akan bertindak atau melakukan tindakan-tindakan yang positif untuk menuju apa yang kita impikan. Melalui tindakan dan mindset (pola pikir) yang positif maka kita tidak akan mudah menyerah ketika aral melintang dan masalah menghadang, kita akan bangun—bangkit kembali. Dan kita pun akan berjuang habis-habisan mengeluarkan semua potensi diri kita untuk mencapai target yang pernah kita canangkan.

"So, let’s suggest your self."


*** Efvy in Refleksi Diri ***