Logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum
yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah.
Aristoteles pernah meninggalkan enam buah buku yang oleh
murid-muridnya diberi nama Organon.
Theoprostus mengembangkan logika Aristoteles, sedangkan kaum Stoa mengajukan
bentuk-bentuk berpikir yang sistematis. Buku-buku inilah yang menjadi dasar
Logika Tradisional.
Pada masa penerjemahan ilmu-ilmu Yunani ke dalam dunia Arab
yang dimulai pada abad ke II Hijriah. Logika merupakan bagian yang amat menarik
minat kaum Muslimin. Selanjutnya logika dipelajari secara meriah dalam kalangan
luas, menimbulkan pelbagai pendapat dalam hubungannya dengan masalah agama.
Ibnu Salih dan Imam Nawawi menghukumi haram mempelajari Mantiq sampai mendalam.
Al-Gazali menganjurkan dan menganggap baik, sedangkan Jumhur Ulama membolehkan
bagi orang-orang yang cukup akalnya dan kokoh imannya.
Pada abad XIII sampai dengan abad XV tampillan Petrus
Hispanus, Roger Bacon, Raymundus Lullus dan Wilhem Ocham mengetengahkan logika
yang berbeda sekali dengan metode Aristoteles yang kemudian dikenal dengan
Logika Modern. Raymundus Lullus mengemukakan metode baru logika yang disebut Ars Magna, semacam aljabar pengertian
dengan maksud membuktikan kebenaran-kebenaran tertinggi.
*** Efvy, Just for sharing ***
Sumber: Logika, Mundiri, Rajawali Pers, 2011
No comments:
Post a Comment
Give Your Comments.