Ibnu Bajjah lahir di Saragossa pada perempatan akhir abad V
Hijriah dan wafat di Fez (Maroko) pada tahun 533 H/1138 M, dengan nama panjang
Abu Bakar Muhammad Ibnu Yahya Ibnu Bajjah membagi perbuatan manusia kepada dua
macam.
Yang pertama, perbuatan
manusiawi, yaitu perbuatan yang didorong oleh kehendak/kemauan yang
dihasilkan oleh pertimbangan pemikiran. Kedua, perbuatan hewani, yaitu perbuatan instingtif sebagaimana terdapat
pada hewan, muncul karena dorongan insting, dan bukan dorongan pemikiran. Sebagai
contoh, ketika seseorang terantuk batu di jalanan, lalu dihancurkannya batu itu
karena ia terluka, maka perbuatan itu bisa dikategorikan sebagai perbuatan
hewani/instingtif. Akan tetapi, bila penghancurannya berdasarkan pertimbangan
agar batu tersebut tidak lagi melukai para pejalan kaki, maka perbuatan
tersebut tergolong perbuatan manusiawi.
Menurut Ibnu Bajjah, seseorang haruslah menata dirinya
dengan menundukkan potensi hewaninya pada kemauan akal. Jika sebaliknya yang
terjadi, maka ia lebih rendah dari binatang. Binatang lebih mulia karena
perilakunya selalu tunduk pada tabiat hewaninya. Sedang orang tersebut tidak
tunduk pada tabiat manusiawinya. Bahkan, dalam kondisi demikian, akal yang
terdapat dalam dirinya bisa menjadi alat untuk memperbesar kejahatan, sehingga
ia menjadi jauh lebih berbahaya dari pada hewan.
Perilaku manusia tak pernah lepas dari apa yang dinamakan
tujuan. Ada berbagai macam tujuan yang selalu menjadi arah perbuatan. Secara garis
besar, tujuan tersebut terbagi ke dalam tujuan jasmani dan ruhani. Yang pertama,
misalnya, makan dan minum, berpakaian, membangun rumah sebagai tempat tinggal
dan seterusnya. Sedangkan poin kedua meliputi (1) perbuatan memakai gaun yang
indah dan serasi, yang menimbulkan kenikmatan pada indera batin; (2) perbuatan
yang menimbulkan kenikmatan pada daya khayal, seperti melengkapi diri dengan
persenjataan, tapi bukan diwaktu perang; (3) perbuatan berhimpun sesam
orang-orang yang saling bersimpati, atau sesama pemain yang menghasilkan kegembiraan
ruhani tertentu; dan (4) perbuatan yang bertujuan mengaktualkan kesempurnaan
daya pikiran, misalnya mempelajari suatu pengetahuan demi pengetahuan, bukan
demi uang atau lainnya.
*** Efvy, just for Sharing ***
Sumber: Filsafat Islam, buat yang pengen tahu.
The top 5 online casinos and apps for Indian players
ReplyDeleteWe've compiled the list of kadangpintar the best online casinos that provide Indian players with the best Indian games and apps to 1xbet play งานออนไลน์ at.