Tuesday, May 12, 2015

Dua Macam Perbuatan Manusia

Ibnu Bajjah lahir di Saragossa pada perempatan akhir abad V Hijriah dan wafat di Fez (Maroko) pada tahun 533 H/1138 M, dengan nama panjang Abu Bakar Muhammad Ibnu Yahya Ibnu Bajjah membagi perbuatan manusia kepada dua macam.

Yang pertama, perbuatan manusiawi, yaitu perbuatan yang didorong oleh kehendak/kemauan yang dihasilkan oleh pertimbangan pemikiran. Kedua, perbuatan hewani, yaitu perbuatan instingtif sebagaimana terdapat pada hewan, muncul karena dorongan insting, dan bukan dorongan pemikiran. Sebagai contoh, ketika seseorang terantuk batu di jalanan, lalu dihancurkannya batu itu karena ia terluka, maka perbuatan itu bisa dikategorikan sebagai perbuatan hewani/instingtif. Akan tetapi, bila penghancurannya berdasarkan pertimbangan agar batu tersebut tidak lagi melukai para pejalan kaki, maka perbuatan tersebut tergolong perbuatan manusiawi.

Menurut Ibnu Bajjah, seseorang haruslah menata dirinya dengan menundukkan potensi hewaninya pada kemauan akal. Jika sebaliknya yang terjadi, maka ia lebih rendah dari binatang. Binatang lebih mulia karena perilakunya selalu tunduk pada tabiat hewaninya. Sedang orang tersebut tidak tunduk pada tabiat manusiawinya. Bahkan, dalam kondisi demikian, akal yang terdapat dalam dirinya bisa menjadi alat untuk memperbesar kejahatan, sehingga ia menjadi jauh lebih berbahaya dari pada hewan.

Perilaku manusia tak pernah lepas dari apa yang dinamakan tujuan. Ada berbagai macam tujuan yang selalu menjadi arah perbuatan. Secara garis besar, tujuan tersebut terbagi ke dalam tujuan jasmani dan ruhani. Yang pertama, misalnya, makan dan minum, berpakaian, membangun rumah sebagai tempat tinggal dan seterusnya. Sedangkan poin kedua meliputi (1) perbuatan memakai gaun yang indah dan serasi, yang menimbulkan kenikmatan pada indera batin; (2) perbuatan yang menimbulkan kenikmatan pada daya khayal, seperti melengkapi diri dengan persenjataan, tapi bukan diwaktu perang; (3) perbuatan berhimpun sesam orang-orang yang saling bersimpati, atau sesama pemain yang menghasilkan kegembiraan ruhani tertentu; dan (4) perbuatan yang bertujuan mengaktualkan kesempurnaan daya pikiran, misalnya mempelajari suatu pengetahuan demi pengetahuan, bukan demi uang atau lainnya.


*** Efvy, just for Sharing ***
Sumber: Filsafat Islam, buat yang pengen tahu.

1 comment:

  1. The top 5 online casinos and apps for Indian players
    We've compiled the list of kadangpintar the best online casinos that provide Indian players with the best Indian games and apps to 1xbet play งานออนไลน์ at.

    ReplyDelete

Give Your Comments.