Sigmun Freud menyebutkan bahwa kehidupan jiwa manusia
terdiri dari das es dan das ich. Das es ialah naluri,
nafsu, dorongan, kekuatan hidup, atau ketidaksadaran. Das es mempunyai
prinsip mengejar kesenangan dan kepuasan sehingga dengan ketidaksadaran itulah,
sering menjadikan manusia lupa akan kulitnya. Inilah sifat angkara yang ada
dalam diri kita sebagai manusia.
Sementara itu, das ich ialah pribadi yang mempunyai
kesadaran dan mengetahui keadaan luar dan situasi dirinya sendiri. Das ich
adalah penjinak dan pengendali nafsu atau pengendali das es. Sehingga das
ich diibaratkan sebagai joki yang harus mengendalikan das es maka lahirlah
uber ich; suatu zat tertinggi dalam diri manusia, yang disebut norma
sebagai pedoman atau sumber etika dan nilai-nilai moral baik dalam
perbuatannya.
Sebab itu, sifat das es harus dikendalikan oleh manusia itu sendiri dengan memupuk dan mempertajam sifat das ich dalam dirinya. Sehingga mentalitas dan perilaku negatif bisa dikendalikan. Jika tak dilakukan, das es justru akan mewarnai kehidupan kita dan menggiring kita untuk berbuat nista
No comments:
Post a Comment
Give Your Comments.