Amigdala adalah pusat respons emosional otak. Sehingga tatkala terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan di dunia luar, amigdala segera mengeluarkan suatu emosi.
Tapi, emosi yang murni, mentah dan apa adanya sama sekali bukan sumber pengambilan keputusan terbaik. Lantas bagaimana kita bisa melampaui emosi dan menjangkau pemikiran rasional?
Misalnya, ketika sedang terjadi keributan antara Anda dan seseorang, dalam orak Anda terjadi juga keributan antara Anda dan diri Anda sendiri. Dan pertempuran tanpa suara yang terjadi di korteks prafrontal Anda itulah yang berusaha menundukkan amigdala Anda.
Bayangkan saja amigdala itu sebagai makhluk kecil berwarna hitam di kepada Anda yang berkata, "Mending kita hajar saja orang itu!". Sebaliknya, bayangkan korteks prafrontal seperti semacam malaikat kecil yang berwarna putih yang berkata kepada Anda, "Hmmm... tampaknya tidak bagus kalau kamu teriak-teriak. Lagi pula dia tetangga kita."
Kuncinya adalah kendali kognitif atas amgidala itu oleh korteks prafrontal. Lalu, bagaimana kita bisa membantu korteks prafrontal kita agar bisa menang dalam pertarungan itu?
Caranya adalah, "Anda mengambil nafas sejenak, dan menunda tindakan Anda, berarti Anda memberi kesempatan kepada korteks prafrontal untuk mengendalikan respons emosional tersebut.
Mengapa nafas? "Memperlambat nafas Anda memberikan pengaruh menenangkan secara langsung terhadap otak Anda." Dan waktu yang dibutuhkan korteks prafrontal kita untuk mengatasi amigdala kita, Hanya satu atau dua detik."
Ambillah jeda sejenak. Ambillah beberapa nafas. Barulah kemudian bertindak.
Jeda sejenak akan membantu Anda dalam menentukan tindakan berikutnya yang lebih cerdas.
*** Just for sharing ***
Sumber: Buku 18 menit: GM
No comments:
Post a Comment
Give Your Comments.