Sebuah riset yang dilakukan oleh Dr. Sheena Iyengar, profesor manajemen di Columbia University Business School, melakukan penelitian terhadap sekelompok orang yang hanya ditawari untuk membeli sebanyak enam sampel selai, sedangkan kelompok lain diberi 24 kelompok selai. Ternyata, kelompok yang hanya diberi enam jenis selai itu sepuluh kali lipat besar kemungkinannya untuk benar-benar membeli salah satu selai tersebut.
Mengapa?
Karena semakin banyak tersedia pilihan, semakin sulit memilih salah satu, sehingga akhirnya malah tidak memilih yang mana pun.
Itulah yang terjadi bila ada terlalu banyak hal yang harus kita lakukan. Kita tampak sibuk. Kita tampak bergerak ke sana kemari. Tapi pada kenyataannya, sangat sedikit yang bisa kita selesaikan.
Sering kali, bila ada terlalu banyak yang harus kita lakukan, kita malah jadi beku. Atau kita lantas bergerak dengan panik, berputar tanpa arah yang jelas. Karena ketika ada begitu banyak hal yang harus diperhatikan, kita tidak tahu harus mulai dari mana, sehingga akhirnya kita tidak memulainya.
Pada saat-saat seperti itu, kita membutuhkan suatu cara untuk mengurai kabut membingungkan itu. Kita perlu memecah tugas-tugas itu menjadi potongan-potongan dan mulai mendengarkannya.
Bagi kita yang pernah mendengar pertanyaan (pepatah): "Bagaimana cara memakan seekor gajah?"
Jawabannya adalah "memakannya sepotong demi sepotong". Bukan dalam sekali gigit sekaligus.
*** Efvy in Refleksi Diri ***
No comments:
Post a Comment
Give Your Comments.