Yang sebenarnya harus kita lakukan adalah mengurangi waktu tidur kita sehari-hari. Langkah paling awal yang harus kita lakukan adalah, memperbaiki gaya hidup, seperti berhenti merokok, berolahraga, dll. Kemudian, kurangi jam tidur kita secara BERTAHAP. Apabila kita biasa tidur 8 jam, jangan langsung memotongnya menjadi 6 jam. Kurangi jam tidur sedikit-sedikit, sekitar 20-30 menit sudah mencukupi. Ketika tubuh telah terbiasa dengan jam tidur baru, kurangi lagi 20-30 menit. Begitu seterusnya, hingga kita merasa jam tidur kita tidak dapat dikurangi lagi. Pertanda jam tidur kita tidak dapat dikurangi lagi adalah kita kesulitan bekerja dan berkonsentrasi sepanjang hari, dan kelelahan menyerang kita berkali-kali di waktu acak pada suatu hari.
Ada tiga strategi yang perlu diterapkan untuk mengurangi waktu tidur dengan benar:
- Bangun di akhir siklus. Jika kita mengurangi waktu tidur 20-30 menit kemudian ketika bangun kita merasa lelah, kemungkinan kita terbangun pada tahapan tidur lelap (masih ingat kan 5 tahapan dalam tidur?). Jika ini terjadi, lakukan trial and error, mundurkan jam bangun kita 20-40 menit agar kita terbangun pada tahap tidur REM. Ingat mengurangi jam tidur bisa dilakukan tidak hanya dengan bangun lebih awal, tapi bisa juga dengan tidur lebih larut.
- KONSISTEN. Ketika kita mengeset jadwal tidur baru, pastikan kita menaati jadwal baru tersebut secara konsisten. Apabila kita tidak konsisten terhadap jadwal jam tidur dan jam bangun yang baru, tubuh akan kesulitan beradaptasi dan ritme suhu tubuh dapat terganggu.
- Abaikan godaan weekend/liburan. Ketika weekend tiba, terkadang kita berpikir, “yes! Waktunya hibernasi!” Hal ini harus dihindari. Kita harus konsisten pada jadwal yang telah kita tentukan. Liburan bukan pengecualian. Selain itu, tidur terlalu lama pada weekend/liburan dapat memicu insomnia dan membuat tidur tidak lelap pada malamnya. Mitos bahwa kita harus mengganti jam tidur yang terpakai di hari kerja juga salah dan tidak berdasar. Tahapan tidur lelap hanya terjadi pada 3-4 jam pertama kita tidur, sedangkan sisanya didominasi oleh tidur tahap 2 dan tidur REM. Apabila kita memperpanjang waktu tidur kita di hari libur, sebenarnya kita hanya memperbanyak tahap tidur REM, yang tidak begitu berarti dalam mengembalikan fungsi fisik tubuh. Jika memang kita mau membayar energy yang terbuang, tidur siang secara benar dan regular seperti telah dijelaskan sebelumnya sebenarnya sudah cukup bagi kita.
PowerfulSleep.com
No comments:
Post a Comment
Give Your Comments.