Friday, March 20, 2015

Membalik Teori Abraham Maslow

Konon, sebelum wafat, Abraham Maslow sempat menunjukkan penyesalannya. Teori motivasi yang digagasnya itu mestinya perlu direvisi. Apanya yang perlu direvisi? Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall dalam bukunya Spiritual Capital, Hirarki kebutuhan yang digagasnya mestinya perlu dibalik.

Seandainya itu benar-benar kejadian, maka yang paling bawah bukanlah kebutuhan fisik (fisiologis) melainkan aktualisasi-diri. Jadi, yang harus lebih dulu dijadikan sumber motivasi seseorang bukanlah kebutuhan perutnya, melainkan kebutuhan untuk berprestasi. Jika orang selalu berusaha untuk memuaskan dahaga berprestasinya, maka seluruh kebutuhan lain, secara otomatis akan terpenuhi sendiri. Buktinya, tidak ada orang yang prestasinya naik terus tetapi kelaparan, status sosial rendah, dan semisalnya. Yang sering terjadi adalah kebalikannya.

Maslow menyesal karena teorinya ini telah mengilhami banyak orang untuk menjdai tamak dan terus-terusan memikirkan kebutuhan fisiknya, kebutuhan hewaniyahnya. Banya, kita jumpai orang yang secara ekonomi (sangan, pangan, papan) sudah lebih dari cukup, tetapi malah semakin rakus, misalnya koruptor.
Di sisi lain, seperti yang kerap kita dengar, teori ini juga banyak “dimanfaatkan” oleh orang-orang malas untuk menjustifikasi kemalasannya dengan alasan kebutuhan fisik. Orang menjadi malas mengaktualisasikan potensinya atau bakatnya dengan menuding kemiskinan. Kemiskinan memang masalah, tetapi kalau orang tidak tergerak untuk menggunakan potensinya karena alasan miskin, ini lebih masalah lagi.

Hal ini pula yang menyebabkan kebanyakan karyawan hanya semangat kerja sewaktu awal-awal masuk saja. Karyawan baru itu pasti umumnya semangat karena kebutuhannya akan fisik, keamanan, dan harga diri (terbebas dari pengangguran) terpenuhi. Tapi begitu setahun berlalu, dinamika jiwanya menuntut perubahan baru, misalnya: ingin gaji lebih tinggi, ingin diperlakukan lebih istimewa, dan sebagainya.

Jadi, mari kita membalik teori Abraham Maslow maka semua kebutuhan kita yang dibawahnya akan terpenuhi secara otomatis

*** Efvy in Refleksi Diri ***

No comments:

Post a Comment

Give Your Comments.