Kita memerlukan cahaya untuk melihat dan bergerak. Namun, tidak ada cahaya artinya tidak ada energi untuk melihat sehingga membuat kita tidak bisa bergerak atau bergerak ke arah yang salah. Orang-orang yang hidup dalam kegelapan bergerak acak, tak ada arah yang jelas, tak melihat keindahan. Terkurung dalam ruang yang tertutup rapat, tak ada pergaulan dan interaksi dengan dunia luar, membuat manusia hidup dalam keterasingan dan kegelapan.Untuk melihat, manusia perlu mendatangkan cahaya. Caranya bisa bermacam-macam. Membuka diri, mencari celah, atau membuat api buatan.
Sebaliknya, apabila terlalu banyak cahaya maka seseorang bisa menjadi buta oleh cahaya yang terlalu terang (blinded by the light of what we already see). Suatu ketika dalam hidup ini, Anda akan mengalami masa bersenang-senang, hidup dalam era kejayaan. Dengan kekayaan dan kesuksesan, Anda bisa memiliki apa saja, dan sebagian besar yang Anda kerjakan menuai pujian dari mana-mana. Cahaya yang Anda lihat akan menjadi begitu terang.
Cahaya keberhasilan akan membentuk sebuah peta kognitif (a mental map) sehingga seakan-akan jalan yang Anda lihat itu adalah segala-galanya. Di atas peta itu, manusia akan berjalan dan mendapatkan arahan. Sejarah keberhasilan baru di depan mata, apalagi cahaya itu bersinar terlalu terang. Orang-orang yang disinari cahaya terlalu terang akan terbuatakan oleh cahaya itu sendiri.
*** Efvy in Refleksi Diri ***
No comments:
Post a Comment
Give Your Comments.