Saya ingin bertanya kepada Anda yang kebetulan menemukan dan membaca post saya dalam blog yang ini.
"Kapan waktu terbaik untuk menanam pohon durian?"
Apapun jawaban Anda: jawaban yang paling benar:
"Waktu terbaik untuk menanam pohon durian adalah 10 tahun yang lalu."
Ya, 10 tahun lalu.
Karena jika Anda menanamnya 10 tahun yang lalu maka hari ini hanya tinggal memetik buahnya saja.
Jika Anda tidak menanam pohon durian 10 tahun yang lalu, maka waktu terbaik kedua adalah HARI INI.
"Suatu hari nanti, saya akan....
"Tahun depan saya akan rajin menabung...
"Kalau gaji saya naik maka saya akan....
"Nanti, kalau sudah banyak waktu senggang, saya akan rajin olahraga...
"Kalau pekerjaan sudah berkurang, saya akan lebih banyak membaca...
Setiap dari kita memimpikan masa depan yang lebih baik dan lebih cerah.
Masalahnya kita tidak pernah mempersiapkan kehidupan kita sejak dari dahulu.
Sekarang tiba-tiba semuanya sudah berubah. Tiba-tiba kita sadar bahwa hidup kita kelihatannya sudah lewat separuh, tapi masih gini-gini juga. Waktu berjalan dengan sangat cepat.
Suatu hari nanti. Itulah cara alami manusia untuk mengatasi rasa bersalah tanpa harus menyesal atau mengubah tindakan kita. Hal itu sama seperti mengatakan, "Saya akan berhenti menunda-nunda, besok." Namun sama seperti besok, "Suatu hari nanti" tidak pernah tiba.
Tidak ada tanggal dalam kalender yang disebut "Suatu hari nanti". Itu hanya sebuah konsep waktu yang kabur, tidak berbentuk dan tidak jelas.
Pola pikir "suatu hari nanti" membuat kita terus menjalankan tindakan yang tidak produktif atau kontraproduktif dengan cara meyakinkan diri sendiri dengan memiliki niat baik untuk melakukan segalanya dengan lebih baik... nanti.
Karena pola pikir "suatu hari nanti" membuat kita menunda-nunda.
Jika kita ingin memulai menabung ya mulailah dari sekarang, bukan besok, tahun depan, apalagi suatu hari nanti.
Jika kita ingin membaca sebuah buku, bacalah sekarang. Karena pekerjaan Anda pun tidak akan pernah berkurang hingga suatu hari nanti.
Jika Anda ingin panen besok, mulai lah menanam hari ini.
Masa depan bukanlah "suatu hari nanti". Masa depan adalah sekarang.
*** Efvy in Refleksi Diri ***
No comments:
Post a Comment
Give Your Comments.