Sunday, December 22, 2013

Mengapa Kita Sulit Berubah

Pernahkah Anda mengikuti seminar motivasi, atau membaca buku yang membangkitkan antusias, maupun mendapat suntikan semangat dari guru, saudara, dan orang lainnya. Tapi itu semua hanya bertahan sesaat. Memang Anda berubah setelah mengikuti seminar tersebut, tapi coba lihat, satu minggu, dua minggu, hingga satu bulan. Di mana semangat dan motivasi Anda sebelum, kenapa Anda kembali pada kebiasaan yang lama lagi? 

Tidak dapat kita pungkiri, kadang-kadang kita sadar bahwa kebiasaan-kebiasaan lama yang cenderung banyak memberi keuntungan bagi diri kita yang sebenarnya sudah tidak produktif lagi. Namun, karena hal itu sudah kita jalani dan menjadi kebiasaan maka terlalu sulit untuk kita ubah dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang jauh lebih efektif dan produktif. Atau kalaupun kita mau berubah, hal itu hanya terjadi sesaat dan cenderung akan kembali ke kebiasaan yang lama, karena mungkin kita terpaksa harus berubah.

Kita sulit untuk mempertahankan perubahan yang terjadi karena yang kita ubah baru sebatas perilaku saja, sementara pola pikir dan sikap mental kita belum banyak berubah. Hal itu akan lebih diperdalam lagi apabila dalam diri kita tertanam suatu pemahaman atau pola pikir bahwa apabila kita berubah maka secepat mungkin harus mendapatkan hasil. Apabila terjadi hambatan ataupun kegagalan maka yang terjadi adalah keputusasaan, bahkan kencederungan kita menyerah kalah. Mundur dari kancah "peperangan". Apabila hal ini terjadi pada diri kita, sebenarnya kita belum siap berubah!

Kita cenderung akan mengulang-ngulang sesuatu yang membuat kita merasa nyaman. Bahkan karena hal itu kita ulang secara terus-menerus, maka muncullah kebiasaan, bahkan ketergantungan. Apabila tidak melakukan kebiasaan tersebut atau kebiasaan itu sudah tidak dapat kita lakukan karena alasan tertentu, rasanya ada sesuatu yang hilang. Seolah-olah dalam diri kita ada perasaan bersalah. Maka sebagai akibatnya, sering kali kita merasa sayang apabila harus kehilangan sesuatu yang terbiasa kita lakukan.

Oleh karena itu, tidak ada cara lain untuk berubah; mau tidak mau Anda harus melakukan perbuatan yang baru tersebut secara terus-menerus hingga menjadi kebiasaan yang lama pula. Jangan beri sedikitpun peluang untuk kebiasaan lama nyelip dalam kebiasaan baru tersebut. Terlepas dari membentuk kebiasaan baru tersebut melelahkan, sulit dilakukan, payah dilaksanakan. Sekali lagi, Anda harus berani dan tangguh melawan dan melepas rezim kebiasaan yang lama, hingga kebiasaan yang baru terbentuk.

So, selamat berubah.


Refleksi Akhir tahun 2013. Efvy Z

No comments:

Post a Comment

Give Your Comments.