Tuesday, September 25, 2012

Buku Sakti Hacker

Anda ingin mempelajari dunia hacking???
Buku ini bisa menjadi referensi utama dalam dunia hacking dan keamanan komputer karena buku ini mengulas mengenai hacking secara detil. Selain pembaca mengerti cara hackingnya juga memahami konsepnya. Banyak pula teknik hacking yang  tidak terdapat dalam buku lainnya.
Buku ini merupakan buku rujukan semua teknik hacking paling lengkap.

Isi atau materi yang diulas dalam buku ini adalah:





BAB 1 Pendahuluan
Manifesto Hacker
BAB 2 Mengenali Diri Sendiri
IP Address
MAC Address
Hostname
Protokol
Bab 3 FootPrinting
Googling
Whois
Geotool
Ping
Pemetaan IP Address
Advanced IP scanner
Nslookup
Melacak dengan Traceroute
Route
Subdomain
Informasi Website
Bab 4 Port Scanning
Zenmap
WebScanner
MAC Scanner
Bab 5 Banner Grabbing
Telnet
Sitonomy
Bab 6 Enumeration
Bab 7 Escalating Privilege
Bab 8 ARP Attack
Bab 9 Sniffing
Bab 10 Man In The Middle
Bab 11 DNS Poisoning
Bab 12 Password
Dictionary Attack
Password JavaScript
Asterix
Web Asterix
Password Email Client
Password Dial-up
Seni Menebak Password
Default Password
Hash
Identity Theft
Bab 13 SQL Injection
Bab 14 XSS
Bab 15 PHP Injection
Bab 16 LFI & RFI
Bab 17 Deface
Bab 18 Carding
Comersus
Mengenal CVV
Bab 19 Phising
Bab 20 Keylogger
Spytector
Bab 21 Script Kiddies
VBScript
Compile Exploit dengan ActivePerl
Mencari Exploit
Bab 22 Web Crawling
Bab 23 Trojan
Bab 24 Buffer Overflow
Buffer Overflow Internet Explorer 6, 7 dan 8 pada Windows XP
Bab 25 Email Sebagai Senjata
Email Kaleng
Email Bomber
Bab 26 Backdoor
SHTPPD
HTTPRat
Bab 27 Social Engineering
Bab 28 Teknik Kamuflase
Menyisipkan File Virus dalam Email
Binder
Steganography
Bab 29 Cookies
Bab 30 Session Hijacking
Bab 31 Proxy
Proxy Checker
Anonymous Browsing
Membuka Website Yang Diblokir
Bab 32 DoS Attack
Lokal DoS
Ping of Death
LOIC
WinArpAttacker
DDoS
Bab 33 Google Hacking
Bab 34 Covering Tracks
Bab 35 Dibuang Sayang
Mengenal HoneyPot
Mengenal Botnet
Mengenal Shellcode
Macam-Macam Pesan Error Saat Mengakses Internet
 
 

Sunday, September 2, 2012

Dibalik hosting dan banwidth unlimited

Pernahkah Anda menemukan penawaran hosting dengan fitur yang sangat wah seperti ini ? Yup, penawaran space dan bandwith yang sangat menggiurkan, seperti ibu-ibu rumah tangga yang melihat diskon baju sebesar 99% pada (sebuah?) swalayan, pasti langsung tergiur dan melupakan pesanan ikan asin buat suaminya.
Tapi pernahkah Anda tau ? DI balik kenyataan hosting unlimited space dan bandwith (untemered?), mereka telah menunjukkan kelemahan mereka tanpa kita sadari. Apa itu ? Mari kita telaah lebih lanjut dan pelan-pelan, jangan lupa beli kopi-pahit biar ndak ngantuk.
Yang pertama, pada kenyataannya, di dunia ini tidak ada yang namanya seri harddisk mana pun yang ber-total ukuran unlimited. Ada kah ? Maxtor ? WDC ? Seagate ? Fujitsu ? Semua merk harddisk di dunia ini pasti mempunyai kapasitas yang terbatas. Fakta ini tidak bisa di bantah ! :) Masih tidak percaya ? Silakan lihat satu account saya yang ada pada salah satu server Site5 :
Server 1 NitrouZ
Server 1 NitrouZ
Perhatikan pada /home, pada bagian tersebut sudah jelas bahwa janji unlimited space sudah terpatahkan :) Lalu bagaimana dengan unlimited bandwith ? Bagaimana cara membuktikannya ? Bisa dibuktikan dengan bagian yang cukup mudah ;)
Setiap ISP yang memberikan bandwith premium pada server hosting tersebut pasti mempunyai limit bandwith yang tidak kita ketahui. Lha trus kalau ga tau bagaimana donk ? Caranya mudah sekali. Sekarang silakan upload file-file besar ke dalam server dan penuhin harddisk-nya (tentu saja dengan file-file legal agar kita tidak di anggap melanggar TOS-nya). Setelah semua file besar tersebut selesai ter-upload, suruh teman-teman kalian downoad file tersebut secara simultan.
Trus, gitu doank ? Yup, hanya seperti itu. Lalu tunggu saja aksi dari pemilik hosting, pastinya akan men-suspend Anda dengan alasan CPU Resource. :)) (reply dari pemilik hosting biasanya seperti ini : Anda telah memakan CPU Proses sebesar sekian % dalam sekian menit, silakan lihat TOS yang ada.)
Memang benar ada pembengkakan pada CPU Proses, lalu bagaimana kita bisa mendapatkan bandwith unlimited yang di tawarkan ? Bagaimana kita mendapatkan unlimited space yang ditawarkan ? Semua itu hanya mimpi ! \:D/ Tetap saja semua itu ada batasnya, karena Anda dibatasi oleh TOS yang di situ jelas-jelas tertulis batasan tetapi tidak boleh untuk file hosting, tetapi tidak boleh digunakan untuk image hosting, tetapi, tetapi, tetapi dan semua tetapi yang ada sehingga membuat Anda terbatasi dan tidak bisa menggunakan secara maksimal space dan bandwith yang ada.
Lalu, jika hanya sebuah blog, situs pribadi, company profile yang normal buat apa dan apa butuh unmetered space / bandwith ? Tidak bakalan berguna dan tidak akan digunakan secara optimal. Malah dalam beberapa kasus, Anda malah di usir untuk mencari rumah baru. ;) Apa kata dunia ? :D
Semoga informasi yang singkat ini bisa berguna untuk Anda.

Sumber: http://xtremenitro.org/2008/12/02/exposed-dibalik-hosting-dan-bandwith-unlimited.html
Hanya untuk koleksi pribadi

Mencari ‘akar’ tersembunyi dari suatu hosting

Maksudnya judul itu apa? Ah? Gini tak jelasin dulu, sekarang ini di Indonesia banyak sekali hosting-hosting murah yang harganya ancur-ancuran abis. Dan kebanyakan tidak di imbangi dengan support yang continue dan uptime yang sempurna. Sekarang akan saya tunjukkan gimana cara ‘menelanjangi’ hosting itu reseller atau emang dia beli server di datacenter. B-)
Pertama, alat-alat yang kita butuhin hanyalah sebagai berikut : Domain White Pages, Domain Tools dan InterNIC
Sekarang saatnya trace dan bongkar semua jalur-jalurnya. ;))
Sebelumnya saya minta maaf kepada yang bersangkutan kalo namanya di catut dalam contoh tracing kali ini, saya tegaskan lagi. This tracing for education ang purpose only. ;)) Ok saya ambil contoh dari kasus salah satu hostingmurah yang sempat booming di salah satu forum yaitu SarangHosting.
Sekarang lakukan tracing menggunakan tools dari Domain White Pages, masukkan alamat di dalam kotak bagan atas. Lalu berikan tanda centang pada domain whois record, DNS records, traceroute, network whois record, service scan. Nah setelah itu klik tombol GO ! Dan akan muncul seperti gambar di bawah ini :
Tracing
Tracing
Nah, setelah muncul seperti itu. Kita bisa tau bahwa Name Server SarangHosting adalah NS11.ETHII.COM dan NS12.ETHII.COM. Mungkin bagi temen-temen yang awam hosting, NS = Server. Tapi pada kenyataannya adalah bukan 100% seperti itu. OK, sekarang kita telanjangi lebih lanjut masalah ETHII. Masukkan seperti cara sebelumnya dengan menggunakan fasilitas domainwhitepages. Lihat gambar di bawah ini :
ETHII
ETHII
Setelah menekan tombol GO, maka Anda akan melihat tampilan hasil yang mirip dengan gambar di bawah ini :
ETHII Pointer
ETHII Pointer
Nah, sekarang jalan terang udah mulai terbuka. B-) Dari urutan NS yang di dapat, kita mendapatkan kesimpulan sementara seperti ini : Saranghosting -> ETHII -> HagioTeam. Lalu? Selanjutnya bagaimana? Ok, mari kita lanjutkan misi kita kali ini.
Setelah terbuka jalan dengan Hagio Team, kita selanjutkan adalah tracing IP dari server ETHII yang dimiliki oleh HagioTeam. Sekarang tools yang akan kita gunakan adalah Domain Tools. Buka situs domaintools lalu ketikkan domain saranghosting.com pada text box yang tertera. Lalu klik search dan akan menghasilkan tampilan seperti di bawah ini :
Registry Data
Registry Data
Nah, dari gambar di atas dapat kita simpulkan bahwa domain saranghosting.com terdaftar pada tanggal 16-05-2008 tapi sudah mempunyai klien sebanyak 1,028 domain. Mungkinkah hosting yang baru berdiri bulan 5 mendapatkan jumlah client sebanyak itu ? (Tracing ini dilakukan pada tanggal 07-06-2008). Itu artinya positif kalo server yang dipunyai oleh saranghosting.com adalah server hagioteam pula.
Sekarang saatnya kita mencari private name server dari SarangHosting. Caranya adalah, lihat IP yang muncul pada pendeteksian awal tadi yang men-trace domain SarangHosting. Atau lihat gambar di bawah ini :
Sarang Hosting
Sarang Hosting
Langkah selanjutnya adalah sekarang kita minta bantuan InterNIC untuk melacak IP mana saja yang nyangkut ke situ [67.228.90.200]. Nah setelah kebuka, sekarang lihat gambar di bawah ini :
IP Shared
IP Shared
Gotcha ! ;) Jadi memang bener, bahwa saranghosting adalah reseller dari reseller. Yang artinya adalah bahwa sarang hosting itu reseller tangan kedua (tidak memiliki hak otoritas server).
Keuntungan beli dari reseller :
  • Harga lebih murah
Kekurangan beli dari reseller :
  • Jilka terjadi down, maka pihak hosting yang Anda tumpangi tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu dari reseller / hosting inti (pemilik reseller). Yang ditakutkan adalah ditinggal kabur reseller di atasnya :D
  • Banyak sekali peraturan yang ketat, ditambahkan dari reseller di atasnya.
  • Tidak mempunyai kuasa server, selain hanya hosting biasa dengan space lebih luas untuk bisa dijual lagi.
Kesimpulan yang saya bisa dapat di sini, ada 2. Yang pertama, sebenarnya reseller atau bukan itu tidak ada masalah yang berarti, namun. Carilah yang memang benar-benar berkuliatas, kualitas di sini adalah mengenai support, uptime dan kualitas hosting itu sendiri, silakan googling aja untuk menemukan review dari hosting yang bersangkutan. Lalu yang kedua adalah, jangan mudah tergiur oleh harga murah dan fasilitas yang di tawarkan melebihi harga normal di pasaran :)
*** Tutorial ini tidak ada maksud untuk menyinggung atau mengusik pihak reseller, tapi hanya sebagai acuan dan panduan memilih hosting yang baik dan benar saja. Semoga bermanfaat di kemudian hari. ***

Sumber: http://xtremenitro.org/2009/01/01/mencari-akar-tersembunyi-dari-suatu-hosting.html

Hanya untuk penggunaan pribadi

Pengertian Overselling Sewaktu Membeli Hosting

Dewasa ini semakin banyak perang harga dari jasa hosting yang satu dengan hosting yang lain. :) Di samping perang tersebut, makin banyak trik-trik klasik yang digunakan oleh para pemilik hosting dengan cara overselling. Nah, apa itu overselling ? Kali ini saya akan memberikan sedikit pengetahuan saya mengenai trik overselling yang dilakukan oleh beberapa pengusaha hosting :)
Kembali lagi ke topic, yaitu pengertian overselling. Overselling adalah menjual resource yang tidak digunakan ke orang / pihak lain, tetapi resource yang dijanjikan tidak ada alias fiktif. Kenapa begitu ? Berikut saya berikan detailnya menggunakan gambar agar lebih jelas dan lebih details :)
Overselling Preview
Overselling Preview
Nah, di asumsikan harddisk yang ada dalam 1 server hanyalah 500MB. Lalu untuk setiap paketnya hanya berisi 100MB di setiap paketnya. Berikut sedikit penjelasan setiap blok di atas.

Sumber: http://xtremenitro.org/2008/11/26/pengertian-overselling.html

E-Commerce: Menghindari Barang Komoditas

komoditi1
Commodity, atau komoditas, adalah produk yang tidak berbeda jauh secara kualitas, peduli siapapun yang membuatnya. Gampangnya disebut pasaran. :)
Barang-barang seperti susu, gula, beras, atau kopi, adalah beberapa contoh barang yang termasuk dalam kategori komoditas. Tanpa peduli siapa yang menghasilkan atau memproduksi, perbedaan kualitas tidak akan membuat perbedaan jauh dalam masalah harga.
Bila anda sudah yakin untuk mencoba gerai online, langkah selanjutnya adalah memilih macam usaha. Berdagang, atau berjual-beli, merupakan salah satu bentuk usaha yang sudah umum. Bila memang ini pilihan anda, barang apa yang bisa ditawarkan?
Perlu diingat, di dunia maya, tidak hanya barang nyata atau jasa yang bisa ditawarkan, tapi juga barang-barang dalam format elektronik, seperti piranti lunak atau e-book.

Komoditas di Internet

Satu hal patut diperhatikan dan dihindari adalah fenomena komoditas di dunia maya. Kamera Canon yang baru saya beli, tidak berbeda sedikitpun dalam hal kualitas dan fitur antara toko satu dan toko lainnya. Theme Wordpress cenderung dinilai dari tampilannya saja, bukan kualitas atau efisiensi penggunaan kode.
Kasus di atas adalah beberapa contoh barang yang sudah dianggap menjadi komoditas di dunia maya. Karena barang tersebut tidak berbeda, atau cenderung mempunyai fungsi yang sama. Mengerti?

Situs Banding Harga

Penamaan barang yang telah diklasifikasi dengan rapi, membuat pembeli bisa membandingkan info barang dengan mudah lewat situs-situs banding harga seperti Pricegrabber. Mulai dari spesifikasi, harga penawaran, sampai reputasi penjual bisa diteliti dengan mudah. Dengan fitur sortir yang tersedia, pembeli cenderung mencari harga penawaran termurah atau penjual dengan nilai rating tertinggi. Akibatnya posisi nomer dua saja sudah bukan lagi penawaran terbaik. Apakah penjual dengan nilai rating 8 selalu lebih baik dengan yang bernilai 7?

Akhir Kata

Fenomena komoditas sebenarnya adalah imbas teknologi yang mempermudah calon pembeli untuk mencari informasi lewat fitur pencari. Ditambah lagi sistem klasifikasi yang rapi, membuat perbedaan warna saja bisa dideteksi.
Di negeri Paman Sam, penjual barang-barang semacam elektronik cenderung bersaing ketat lewat harga semata. Akibatnya, penjual harus banting harga untuk bersaing. Bahkan hanya untung secuil dari ongkos kirim saja. Kasihan.
Selanjutnya kita akan bahas lebih lanjut strategi yang bisa dilakukan untuk menghindari fenomena komoditas ini. Sudah terpikirkan untuk menjual barang macam apa?

Sumber: http://www.navinot.com/2009/02/26/e-commerce-menghindari-barang-komoditas/ untuk koleksi pribadi.

6 Alasan Kegagalan Startup

juvegoal
Entrepreneurship bisa diibaratkan sebagai sebuah misteri dengan banyak faktor penentu. Keberhasilan seseorang tidak begitu mudah ditiru, tidak segampang deretan tip yang diberikannya.
Hal yang sama tampaknya juga menghantui industri teknologi dan internet Indonesia, bahkan wiraswasta pada umumnya. Banyak yang gagal di tengah jalan, entah apa sebabnya. Satu contoh yang paling menonjol adalah tren blogging yang kian menurun, tapi untungnya juga semakin banyak blog serius yang bermunculan.
Bila berbicara tentang kesuksesan, bukan berarti kita berbicara tentang Google. Kesuksesan dalam perbincangan ini adalah sukses untuk beroperasi secara normal dengan penghasilan yang positif, tidak minus terus-menerus. Cukup pantas bukan?
Menurut pengamatan dari beberapa kasus, berikut adalah beberapa alasan kuat dari kegagalan startup, termasuk juga kategori blogging sebagai media.

1. It’s a Business, Not a Hobby

Alasan paling utama adalah tidak adanya keseriusan dalam pengelolaan. Saya yakin sang penulis adalah seorang blogger handal, atau setidaknya berbakat dalam karyanya. Dari tulisannya bisa membangkitkan minat, serta memupuk kesetiaan pembaca. Namun dalam perjalanannya dia menganggap blogging hanya sebagai hobby, bukanlah sebuah bisnis.
Sebuah bisnis membutuhkan keseriusan, dan perencanaan yang matang, bukan hanya mencoba demi kesenangan. Namun bisnis yang berangkat dari hobby justru mempunyai potensi sukses yang lebih besar.

2. No Set Goals or Milestones

Karena bukan dianggap sebagai sebuah bisnis, maka ada kecenderungan untuk menerima hasil apa adanya. Sukses diterima dengan senyum, dan kegagalan hanya dianggap sebagai batu sandungan.
Sebuah hobby umumnya tidak mempunyai tujuan jangka pendek, ataupun jangka panjang. Tidak ada kalender yang wajib dipatuhi akan apa yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu.

3. No Planned Budget

Hobby tidak mengenal anggaran. Bahkan lebih cenderung impulsif dalam pembelanjaan. Di lain hal justru tidak mempunyai dana untuk dialokasikan, karena aktifitasnya tidak menjanjikan suatu penghasilan.

4. Single Revenue Source

Blogger atau startup internet pada umumnya, sangat tergantung akan satu sumber penghasilan, dan itu selalu dalam bentuk iklan. Untuk menerima iklan yang pantas membutuhkan waktu agar situs tersebut bisa berkembang dengan trafik yang lumayan.
Selain butuh waktu, untuk memasarkan suatu blog terbilang sangat tidak ramah bagi perusahaan korporat yang mau memasang iklan. Selain harus mengawasi kampanye satu per satu, tenaga yang dibutuhkan jadi berlipat ganda. Tidak efektif bagi mereka.

5. No Financial Reserve

Sudah siap bekerja tanpa penghasilan untuk sekian lama? Bila sudah, maka itu hanya separuh dari yang dibutuhkan. Masih ada perlunya biaya cadangan untuk bertahan hidup.
Karena tidak ada penghasilan, dan tuntutan kebutuhan akan selalu ada. Maka faktor finansial mempunyai tekanan tersendiri bagi seseorang. Untung bila status masih sendiri, biasanya lebih berat bila sudah berkeluarga.

6. No (Constant) Research

Beberapa startup berangkat dengan ide yang sangat sederhana, bahkan kesederhanaan tersebut tidak dibarengi dengan riset yang cukup. Ternyata banyak orang yang telah mencoba ide yang sama, namun kenyataanya gagal dan tidak sesuai harapan.
Riset tidak hanya sebatas ide, namun juga pelaksanaan. Seperti aplikasi apa yang yang seharusnya dipakai, atau barang mana yang lebih efisien dan ekonomis. Segala langkah pengambilan keputusan memerlukan riset, termasuk mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen.
Pada dasarnya, tipping point is a long journey, jadi bersiaplah.

Sumber: http://www.navinot.com/2009/11/03/6-alasan-kegagalan-startup/