Friday, November 28, 2014

Orang Indonesia itu tidak tahu bagaimana menggunakan uangnya...

Prof. Sadono Sukirno, pakar ekonomi asal negeri Jiran, suatu ketika pernah mengatakan, "Orang Indonesia itu tidak tahu bagaimana menggunakan uangnya. Sebagai contoh kecil, seorang mahasiswa yang uang sakunya masih bergantung pada orang tua menggunakan telepon seluler dengan model terbaru, padahal masih banyak alternatif telepon seluler yang memiliki fungsi sama dan lebih murah. Jika telepon seluler hanya digunakan untuk SMS dan telepon, secara fungsi barangkali nyaris tidak ada bedanya antara telepon seluler berharga 400 ribu dengan 2 juta rupiah, bukan?"

Thursday, November 27, 2014

Waktu Sholat Dhuha, Satu Tombak ???

Mengingat waktu shalat dhuha dikaitkan dengan pergerakan matahari dan waktu kemunculan matahari juga berbeda secara geografis, maka penjelasan ’pukul berapa shalat dhuha mulai masuk’ akan beragam.
Pada intinya rentang waktu pelaksanaan shalat dhuha dimulai dari ketika matahari mulai naik tinggi hingga sesaat sebelum waktu zhuhur.

 
Dalam redaksi hadis, ketinggian matahari yang dimaksud ditentukan dengan ketinggian ”satu tombak” (qiid rumh). Dalam satuan unit modern, tinggi atau panjang ”satu tombak” yang dimaksud sama dengan ± 2,77 m.*

Secara astronomi, amatan mata telanjang di ketinggian 2,77 m sejajar dengan matahari menimbulkan perbedaan persepsi. Itu sebabnya mengapa tulisan-tulisan berkaitan -yang menjelaskan ketinggian ”satu tombak” secara astronomi- saling mengajukan nilai posisi matahari yang berbeda-beda. Di antaranya ada pakar yang mengatakan 3,5°, 4,5° dan 5° dari ufuk timur, di mana 1° (satu derajat) = 4 menit.

Dengan asumsi mengikuti pendapat 1 tombak = 3,5° maka waktu dhuha adalah 3,5 x 4 menit = 14 menit setelah matahari terbit (syuruuq). Namun karena perhitungan ini tidak bersifat pasti, hanya perkiraan semata maka sebaiknya ditambah (katakanlah) 2 menit sebagai waktu preventif yang fungsinya untuk memastikan, sehinggal total menjadi : 14 menit + 2 menit = 16 menit, terhitung sejak matahari terbit.

Dengan begitu waktu paling awal shalat dhuha atau waktu masuk shalat dhuha adalah :
Waktu syuruuq + 16 menit (asumsi ”setombak” = 3,5° + waktu preventif 2 menit) .


* 1 rumh = 12 syibr, 1 syibr = 12 ushbu’, 1 (lebar) ushbu’= 1, 925 cm
1
rumh = 12 x 12 x 1,925 = 277,2 cm = 2, 772 m.
- Pendapat lain : 1 rumh = 7 dziraa’ =  7
x 46,2 cm (dziraa’ umum) = 323,4 cm = 3,234 m.



Sumber: http://alpontren.com/index.php?page=bukutamu&next=61
Diubah sesuai keperluan
Untuk informasi sejenis menarik lainnya: https://www.facebook.com/note.php?note_id=294818870098 

Tuesday, November 18, 2014

Pria Satu Dinar dan Ayahnya

Diriwayatkan dari Thawus dari ayahnya yang berkata, "Seorang laki-laki yang memiliki empat orang putra pernah jatuh sakit maka salah seorang di antara mereka berkata, 'Apakah kalian mau merawatnya, tetapi kalian tidak akan mendapatkan warisan sedikit pun darinya, atau aku yang merawatnya dan tidak mendapatkan warisan sedikit pun darinya'. Mereka menjawab, 'Kamu saja yang merawatnya dan kamu tidak akan mendapatkan warisan sedikit pun darinya.' Dia pun merawatnya hingga sang ayah meninggal dunia, dan dia sendiri tidak mendapatkan warisan sedikit pun darinya.

Dalam tidurnya, dia bermimpi, ada orang yang berkata kepadanya, 'Datangilah tempat ini dan itu, lalu ambillah uang seratus dinar dari sana.' Dia bertanya, 'Apakah uang itu mengandung berkah?' Dikatakan kepadanya, 'Tidak ada.' Ketika pagi harinya dia menceritakan mimpinya itu kepada istrinya, sang istri berkata, 'Ambil saja, karena di antara keberkahannya adalah kita bisa memperoleh pakaian darinya dan hidup dengannya.'

Malam berikutnya, orang itu datang lagi dalam mimpinya seraya berkata, 'Datangilah tempat ini dan itu, lalu ambillah sepuluh dinar dari sana.' Namun, dia tetap bertanya, 'Apakah uang itu mengandung berkah?' Dikatakan kepadanya, 'Tidak ada.' Ketika pagi harinya, dia menceritakan lagi mimpinya itu kepada istrinya. Sang istri menganjurkan seperti sebelumnya. Akan tetapi dia enggan mengambilnya.

Pada malam ketiga, orang itu datang lagi dalam mimpinya seraya berkata, 'Datangilah ke tempat ini dan itu, lalu ambillah satu dinar darinya.' Dia tetap bertanya, 'Apakah uang itu mengandung berkah?' Dikatakan kepadanya, 'Ada.' Dia pun segera pergi dan mengambil uang satu dinar itu. Kemudian, dia langsung pergi ke pasar. Tiba-tiba dia berjumpa dengan seseorang yang membawa dua ekor ikan besar. Dia bertanya kepada orang iru, 'Berapa harga dua ekor ikan besar ini?' Orang itu menjawab, 'Satu dinar.' Maka dia membeli dua ekor ikan itu, lalu membawanya pulang ke rumahnya.

Ketika memotong-motong kedua ikan itu, dia menemukan di dalam perut setiap ikan itu sebuah mutiara yang tidak pernah dilihat oleh siapa pun sebelumnya. Saat itu, kebetulan Raja sedang mencari mutiara untuk dibelinya dan dia tidak menemukannya, kecuali milik orang itu. Orang itu pun menjualnya seharga tiga puluh wiqar emas. Ketika melihatnya, Raja berkata kepada bawahannya, 'Mutiara ini tidak cocok, kecuali bersama pasangannya. Carilah pasangannya kendati harganya dua kali lipat. Mereka datang lagi kepada orang itu dan bertanya, 'Apakah kamu masih memiliki pasangannya? Kami akan memberimu dua kali lipat dari apa yang telah kami berikan sebelumnya.' Dia menjawab 'Ya.' Dia pun memberikan mutiara kedua itu dengan harga dua kali lipat dari mutiara pertama."


*** Just to remind my own self ***
Sumber: Al-Mahasin wa Al-Masawi, hlm 548

Wednesday, November 5, 2014

Mari Mengenal Lemak




Lemak dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni lemak jenuh, lemak tidak jenuh, dan lemak trans. Masing-masing memiliki struktur kimia dan bentuk yang berbeda.

Pada suhu kamar, lemak jenuh dan lemak trans berbentuk padat seperti butter sedangkan lemak tidak jenuh biasanya berbentuk cair, contohnya minyak sayur.

Ketiga jenis lemak tersebut juga memiliki pengaruh yang berbeda pula pada kadar kolesterol pada tubuh. Sifat lemak jenuh dan lemak trans banyak membawa kolesterol LDL dalam darah yang mengakibatkan plak menempel pada saluran pembuluh darah yang akhirnya akan mengganggu sistem peredaran darah dan suplai oksigen dalam tubuh.

Ada dua jenis kolesterol: kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). Kolesterol jahatlah yang perlu Anda awasi, sebab meningkatnya jenis kolesterol ini berkaitan dengan penyakit-penyakit serius seperti diabetes, disfungsi tiroid serta penyakit hati dan ginjal.

Karena itu, kedua jenis lemak tersebut sering disebut lemak jahat. Berbeda pada lemak tidak jenuh yang membawa lebih sedikit kolesterol dan lemak di dalam darah. Sekarang mari kita kenali masing-masing jenis lemak tersebut.

Jika kita bicara tentang lemak jenuh, lemak tak jenuh atau lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fat), maka kita akan membahas tentang berapa atom hidrogen yang ada dalam sebuah molekul lemak atau minyak, dibandingkan dengan atom karbon. Sebuah molekul asam lemak adalah merupakan salah satu komponen lemak,dan semakin banyak hidrogen yang dimilikinya, semakin jenuh lemak tersebut.

Lemak Jenuh (saturated fat)
Lemak jenuh mudah dikenali dari bentuknya yang padat seperti lilin dan banyak ditemukan pada produk yang berasal dari hewan seperti daging merah, mentega, atau susu murni. Pada bahan nabati, lemak jenuh dapat ditemukan pada minyak kelapa dan minyak sawit.

Lemak jenuh memiliki sifat yang dapat menganggu tubuh yaitu dapat mengentalkan darah sehingga mudah lengket pada dinding pembuluh darah karena menggumpal yang tentu saja dapat mengganggu peredaran darah dalam tubuh.

Lemak jenuh juga mudah menempel pada dinding pembuluh darah dan dapat mengakibatkan pengerasan dinding pembuluh darah. Karena peredaran darah dan oksigen terganggu, penyakit lain seperti penyakit jantung, darah tinggi, dan stroke seringkali menyerang orang yang senang mengonsumsi makanan berlemak jenuh tinggi.

Lemak Tidak Jenuh (unsaturated fat)
Jenis lemak ini umumnya berwujud cair pada suhu ruangan, namun dapat berubah menjadi padat jika disimpan pada lemari pendingin. Banyak ditemukan pada bahan nabati seperti minyak sayur (minyak Zaitun, minyak bunga Matahari, minyak Wijen, minyak Kedelai, kacang-kacangan) dan Alpukat. Juga banyak ditemukan pada ikan-ikanan.

Lemak jenis ini dikenal sebagai lemak baik karena sifatnya yang baik dimana kandungan kolesterol LDL yang dimilikinya lebih sedikit dibandingkan yang terdapat dalam lemak jenuh.

Menurut para ahli lemak jenis ini dapat meningkatkan antibodi pada tubuh, menurunkan kolesterol LDL, dan menurunkan resiko serangan jantung.

Lemak tidak jenuh dapat dikategorikan dalam 2 jenis yakni lemak tidak jenuh tunggal (mono-unsaturated fatty acids) dan lemak tidak jenuh ganda (poly-unsaturated fatty acids).
Asam lemak tidak jenuh tunggal dapat ditemukan pada minyak Zaitun, minyak kacang, dan minyak Canola, Alpukat, dan sebagian besar kacang-kacangan. Sedangkan, asam lemak tidak jenuh ganda dapat ditemukan pada minyak Jagung, minyak biji bunga Matahari, dan minyak Kedelai.

Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan atom karbon rangkap yang mudah terurai dan bereaksi dengan senyawa lain, sampai mendapatkan komposisi yang stabil berupa asam lemak jenuh.
Semakin banyak jumlah ikatan rangkap itu (poly-unsaturated), semakin mudah bereaksi/berubah minyak tersebut. Minyak dengan asam lemak tak jenuh lebih baik langsung dikonsumsi tanpa diolah/dipanaskan dulu.

Apabila digunakan untuk memasak, bisa digunakan untuk masakan tumis karena pemanasan tidak berlangsung lama. Jika dipakai untuk menggoreng, asam lemak tak jenuh justru lebih mudah membentuk lemak trans yang berbahaya karena sifatnya yang mudah bereaksi. Selain itu, penggunaannya tidak boleh melebihi 4 gram sehari.

Lemak Trans
Lemak trans berasal dari lemak tidak jenuh yang mengalami proses pemadatan dengan teknik hidrogenisasi parsial yang menyebabkan perubahan konfigurasi ikatan kimia lemak itu.
Akibatnya, lemak tidak jenuh yang umumnya berbentuk cair, menjadi berbentuk padat dan lebih awet. Tujuan sebenarnya adalah untuk membantu minyak nabati yang bersifat tidak jenuh menjadi lebih stabil sehingga lebih tahan terhadap reaksi ketengikan dan tetap padat pada suhu ruangan.

Walaupun berasal dari lemak tidak jenuh yang bersifat baik, lemak trans ini berubah sifatnya karena proses hidrogenisasi tadi. Lemak jenis ini menjadi tidak berbeda dengan lemak jenuh karena sifatnya yang meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL.

Produk dari lemak trans salah satunya berupa margarine yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber lemak jenuh dan tidak jenuh

  • Pada umumnya, lemak jenuh terdapat dalam makanan seperti daging, susu, keju, krim, minyak kelapa, kelapa sawit, minyak sayur, dan cokelat. Konsumsi lemak jenuh terbukti meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
  • Sementara, lemak tidak jenuh tunggal terdapat dalam kacang tanah, avocado, bekatul, dan kedelai. Lemak tidak jenuh ganda terdapat dalam biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan tertentu, dan ikan. Sedangkan, makanan seperti mentega dan keju mengandung asam lemak trans. Asam lemak trans juga berpengaruh buruk bagi kadar kolesterol darah, seperti halnya lemak jenuh.


Daftar Pustaka:
http://www.deherba.com/apa-saja-jenis-jenis-lemak.html
https://www.hellodoctor.co.id/apa-saja-jenis-jenis-lemak/
http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak_makanan
http://artikeltentangkesehatan.com/mengenal-jenis-jenis-lemak.html