Saturday, September 20, 2014

Intervensi Diri - 2

Sering kita merasa atau mempunyai perasaan bahwa kita telah melakukan kesalahan tapi kita memaksakan diri begitu hebatnya sehingga rasanya sangat memalukan kalau harus mundur.


Banyak ketidakmampuan orang-orang untuk mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan adalah hal yang menghancurkan sebuah hubungna mereka dan membuat ambruk sebuah bisnis maupun kehidupan profesional. Dalam banyak kasus kita mengatakan bahwa kita tidak ingin tampak lemah. Namun, justru butuh kekuatan karakter yang besar untuk mengakui kesalahan yang telah kita lakukan atau bahkan untuk mempertanyakan pandangan-pandangan sendiri. Dan jangan lupa, orang lain menganggap hal ini sebagai kekuatan.

Apabila anda sedang mengayuh sepeda dengan kencang maka untuk menghentikan kayuhan akan memakan waktu untuk pedal berhenti dengan pelan-pelan. Bagaimana kalau kita putar saja pedal itu ke arah yang berlawanan?

*** Efvy in Refleksi Diri ***

Friday, September 19, 2014

Mengintervensi Diri Sendiri

Waktu merupakan satu-satunya hal di dunia ini yang tidak dapat ditarik kembali ketika sudah hilang. Jika kehilangan uang, kita masih bisa mendapatkan lagi lebih banyak. Jika kehilangan sahabat, kita masih bisa membangun relasi baru lagi. Jika kehilangan pekerjaan, kita masih bisa cari lagi. Tapi, bila waktu yang telah hilang, waktu itu lenyap selamanya.

Menurut hukum gerak Newton yang pertama, sebuah benda akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap sampai ada gaya-gaya luar yang memengaruhinya. Apa yang berlaku pada benda-benda juga berlaku pada manusia.

Entah kita tetap bergerak di sepanjang jalur yang tidak terlalu tepat tapi kita tidak berhasil melepaskan diri dari jalur itu, atau kita sendiri secara sengaja memilih jalur yang tepat tapi tetap saja kita tidak bisa masuk ke jalur itu.

Kalau kita menoleh kembali dan merasa puas tentang apa yang telah kita lakukan -- dalam waktu satu tahun, stau hari, satu momen--kita perlu menghancurkan pola-pola ini. Kita perlu menghentikan kelembaman kita, segala macam distraksi yang mengalihkan perhatian kita setiap hari, serta respons alamiah kita. Kita perlu mengintervensi hidup kita sendiri.



*** Efvy in Refleksi Diri ***